Creepypasta#2 Buka Pintunya! - Darksider | Dunia Hiburan Creepy

Darksider | Dunia Hiburan Creepy

This Is About The Darkside In The World

Sunday, December 24, 2017

Creepypasta#2 Buka Pintunya!

by: Creepypasta-Ind


      Seorang anak bernama Jenny yang berumur 15 tahun tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Semenjak ibunya meninggal, Jenny selalu mengandalkan ayahnya untuk segala urusannya. Mereka memiliki hubungan yang harmonis dan saling menyayangi satu sama lain.

       Suatu pagi, ayah Jenny pergi untuk perjalanan bisnis. Saat mereka sarapan, ayah Jenny berkata jika dia akan pulang larut malam. Setelah itu, ia mencium kening anaknya, mengambil tas, dan kemudian berjalan keluar dari rumah.



       Kemudian pada hari itu, ketika Jenny pulang dari sekolah, ia mengerjakan beberapa pekerjaan rumah dan menonton TV. Ketika tengah malam, ayahnya masih belum pulang sehingga ia memutuskan untuk pergi ke tempat tidur.



      Pada malam itu ia mengalami sebuah mimpi. Dia melihat bahwa dirinya sedang berdiri di tepi jalan raya yang begitu sibuk. Mobil dan truk melaju dengan kecepatan tinggi. Dia memandang ke seberang jalan dan melihat sosok seseorang yang sepertinya ia kenali. Itu adalah ayahnya, tangnya seperti membentuk sebuah corong disekitar mulutnya dan tampaknya ia berteriak kepada Jenny, tetapi dia tida bisa mendengar apapun.






     Saat mobil-mobil melaju dengan sangat cepat, ia berusaha mendengar apa yang ayahnya katakan. Mata ayahnya terlihat sangat sedih. Dia tampak sangat putus asa untuk mengatakan kepadanya. Dia berhasil mendengar beberapa kata dari ayahnya : "jangan...... buka......... pintunya......"



     Tiba-tiba, Jenny terbangun dari mimpinya oleh suatu suara yang aneh.



                       Tap Tap Tap.



     Kemudian ada seseorang yang membunyikan bel di lantai bawah.





                       Ding ding ding.


        Dia bergegas bangun dan langsung memakai sendal tidurnya. Kemudian, dengan hanya menggunakan baju tidurnya ia bergegas menuruni tangga menuju pintu depan.



       Dia kemudian mengintip melalui lubang pintu untuk mengecek. Ia melihat ayahnya sedang berdiri di luar sambil terus menatap kepadanya.
Sedangkan, bel pintu terus berbunyi.


                      "Ok, tunggu! Aku datang!", teriaknya.

 
   Dia kemudian membuka kunci pintu dan hendak membuka pintu, sampai ia berhenti. Ia kembali mengintik ayahnya melalui lubang pintu. Ia melihat pada ekspresi ayahnya terlihat janggal, matanya terbuka lebar, sepertinya ia sangat ketakutan.


      Dia kembali mengunci pintu rumahnya.


                    "Ayah!" teriaknya dari balik pintu, "Apakah kau lupa kuncimu?"


                    Ding ding ding.


                    "Ayah, jawab aku!!"


                     Ding ding ding.


                     "Ayah, tolonglah! Aku perlu kau menjawabku!"


                      Ding ding ding.





                      "Apakah ada orang lain, bersamamu?"


                      Ding ding ding.


                      "Kenapa kau tidak menjawabku?"


                       Ding ding ding.




                       "Aku tidak mau membukakan pintu, sampai kau menjawab ku!"




          Bel pintu terus berbunyi dan berbunyi, tetapi untuk beberapa alasan ayahnya menolak untuk menjawab teriakan putus asa dari anaknya.



          Selama sisa malam, gadis yang ketakutan itu terus menerus meringkuk di sudut lorong, tak berdaya sambil terus menerus mendengar bel dari pintu yang terus menerus dibunyikan. Tampaknya hal itu sudah berlangsung selama beberapa jam, dan akhirnya ia terlelap kedalam tidur yang sangat gelisah.





         Saat fajar tiba, ia terbangun dan sadar bahwa segalanya begitu tenang. Dia merangkak ke pintu depan dan kemudian melihat melalui lubang pintu. Ayahnya masih ada disana, terus menatap kepadanya.


         Dia dengan sangat hati-hati membuka pintu dan dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Kepala ayahnya tergantung pada paku yang berada di atas pintu. Ada sebuah catatan yang melekat di bel pintu.





        Disitu tertulis : "Gadis pintar!".

No comments:

Post a Comment

Powered By Blogger