by: Creepypasta-Ind
Seorang
anak bernama Jenny yang berumur 15 tahun tinggal bersama ayahnya di
sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Semenjak ibunya meninggal, Jenny
selalu mengandalkan ayahnya untuk segala urusannya. Mereka memiliki hubungan yang harmonis dan saling menyayangi satu sama lain.
Suatu pagi, ayah Jenny pergi untuk perjalanan bisnis. Saat mereka
sarapan, ayah Jenny berkata jika dia akan pulang larut malam. Setelah
itu, ia mencium kening anaknya, mengambil tas, dan kemudian berjalan
keluar dari rumah.
Kemudian pada hari itu, ketika Jenny pulang dari sekolah, ia
mengerjakan beberapa pekerjaan rumah dan menonton TV. Ketika tengah
malam, ayahnya masih belum pulang sehingga ia memutuskan untuk pergi ke
tempat tidur.
Pada malam itu ia mengalami sebuah mimpi. Dia melihat bahwa dirinya
sedang berdiri di tepi jalan raya yang begitu sibuk. Mobil dan truk
melaju dengan kecepatan tinggi. Dia memandang ke seberang jalan dan
melihat sosok seseorang yang sepertinya ia kenali. Itu adalah ayahnya,
tangnya seperti membentuk sebuah corong disekitar mulutnya dan tampaknya
ia berteriak kepada Jenny, tetapi dia tida bisa mendengar apapun.
Saat mobil-mobil melaju dengan sangat cepat, ia berusaha mendengar
apa yang ayahnya katakan. Mata ayahnya terlihat sangat sedih. Dia tampak
sangat putus asa untuk mengatakan kepadanya. Dia berhasil mendengar beberapa kata dari ayahnya : "jangan...... buka......... pintunya......"
Tiba-tiba, Jenny terbangun dari mimpinya oleh suatu suara yang aneh.
Tap Tap Tap.
Kemudian ada seseorang yang membunyikan bel di lantai bawah.
Ding ding ding.
Dia bergegas bangun dan langsung memakai sendal tidurnya. Kemudian, dengan hanya menggunakan baju tidurnya ia bergegas menuruni tangga menuju pintu depan.
Dia kemudian mengintip melalui lubang pintu untuk mengecek. Ia melihat ayahnya sedang berdiri di luar sambil terus menatap kepadanya. Sedangkan, bel pintu terus berbunyi.
"Ok, tunggu! Aku datang!", teriaknya.
Dia bergegas bangun dan langsung memakai sendal tidurnya. Kemudian, dengan hanya menggunakan baju tidurnya ia bergegas menuruni tangga menuju pintu depan.
Dia kemudian mengintip melalui lubang pintu untuk mengecek. Ia melihat ayahnya sedang berdiri di luar sambil terus menatap kepadanya. Sedangkan, bel pintu terus berbunyi.
"Ok, tunggu! Aku datang!", teriaknya.
Dia kemudian membuka kunci pintu dan hendak membuka pintu, sampai ia
berhenti. Ia kembali mengintik ayahnya melalui lubang pintu. Ia melihat
pada ekspresi ayahnya terlihat janggal, matanya terbuka lebar, sepertinya
ia sangat ketakutan.
Dia kembali mengunci pintu rumahnya.
"Ayah!" teriaknya dari balik pintu, "Apakah kau lupa kuncimu?"
Dia kembali mengunci pintu rumahnya.
"Ayah!" teriaknya dari balik pintu, "Apakah kau lupa kuncimu?"
Ding ding ding.
"Ayah, jawab aku!!"
Ding ding ding.
"Ayah, tolonglah! Aku perlu kau menjawabku!"
Ding ding ding.
"Apakah ada orang lain, bersamamu?"
Ding ding ding.
"Kenapa kau tidak menjawabku?"
Ding ding ding.
Ding ding ding.
"Kenapa kau tidak menjawabku?"
Ding ding ding.
"Aku tidak mau membukakan pintu, sampai kau menjawab ku!"
Bel pintu terus berbunyi dan berbunyi, tetapi untuk beberapa alasan ayahnya menolak untuk menjawab teriakan putus asa dari anaknya.
Selama sisa malam, gadis yang ketakutan itu terus menerus
meringkuk di sudut lorong, tak berdaya sambil terus menerus mendengar
bel dari pintu yang terus menerus dibunyikan. Tampaknya hal itu sudah
berlangsung selama beberapa jam, dan akhirnya ia terlelap kedalam tidur
yang sangat gelisah.
Saat fajar tiba, ia terbangun dan sadar bahwa segalanya begitu
tenang. Dia merangkak ke pintu depan dan kemudian melihat melalui lubang
pintu. Ayahnya masih ada disana, terus menatap kepadanya.
Dia dengan sangat hati-hati membuka pintu dan dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Kepala ayahnya tergantung pada paku yang berada di atas pintu. Ada sebuah catatan yang melekat di bel pintu.
Dia dengan sangat hati-hati membuka pintu dan dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Kepala ayahnya tergantung pada paku yang berada di atas pintu. Ada sebuah catatan yang melekat di bel pintu.
Disitu tertulis : "Gadis pintar!".
No comments:
Post a Comment